Sebelum sobat menekuni
bisnis
tanaman hias dengan cara membudidayakannya, sebaiknya sobat lebih baik mengenal terlebih
dahulu tentang tanaman ini, berikut di bawah ini mungkin sedikit membantu saya
akan memaparkan tentang tanaman tersebut
Tanaman hias mencakup semua tumbuhan, baik berbentuk terna, merambat, semak, perdu, ataupun pohon, yang sengaja ditanam orang
sebagai komponen taman, kebun rumah, penghias ruangan, upacara, komponen riasan/busana, atau sebagai komponen karangan bunga. Bunga potong pun dapat
dimasukkan sebagai tanaman hias. Dalam konteks umum, tanaman hias adalah salah
satu dari pengelompokan berdasarkan fungsi dari tanaman hortikultura.
Bagian yang dimanfaatkan orang tidak semata bunga, tetapi kesan keindahan yang
dimunculkan oleh tanaman ini. Selain bunga (warna dan aroma), daun, buah, batang, bahkan pepagan
dapat menjadi komponen yang dimanfaatkan. Sebagai contoh, beberapa ranting
tumbuhan yang mengeluarkan aroma segar dapat diletakkan di ruangan untuk mengharumkan
ruangan dapat menjadikannya sebagai tanaman hias.
Dalam arsitektur
lansekap, bentuk dan penempatan tanaman hias menjadi pertimbangan yang penting.
Isu lainnya yang penting dalam tanaman hias adalah habitat alami yang disukai
tumbuhan tersebut serta bentuk tajuk yang dimilikinya. Dalam pengertian ini, tanaman hias
dapat mencakup pula tanaman tepi jalan serta tanaman penaung (di ruang
terbuka).
Karena tanaman hias dikelompokkan
berdasarkan fungsinya, tidak menutup kemungkinan bahwa suatu tanaman sayuran,
tanaman obat, atau tanaman buah menjadi tanaman hias, atau sebaliknya.
a.
Pengertian Tanaman Hias
Tanaman hias adalah
tanaman yang dipergunakan sebagai dekorasi baik ruangan ataupun luar ruangan.
Tanaman hias memiliki berbagai macam jenis mulai dari tanaman berbunga sampai
tanaman yang berbentuk unik. Bentuk tanaman ini sangat beraneka ragam dan
masing-masing tanaman memiliki daya tarik tersendiri untuk layak dikoleksi.
Tak hanya fashion,
tanaman hias juga mengenal tren. Di saat tren sedang berlangsung harga tanaman
hias bisa jadi sangat tinggi dan akan turun saat tren yang baru atau berikutnya
berlangsung. Tak heran banyak pecinta tanaman yang beralih profesi untuk
menjual tanaman koleksinya karena bisnis tanaman hias cukup menjanjikan.
b. Beberapa jenis
tanaman hias yang popular di kalangan masyarakat Indonesia adalah :
- Bonsai, Bonsai adalah contoh tanaman yang sempat sangat popular beberapa tahun yang lalu. Bonsai adalah tanaman yang dikerdilkan dan memiliki bentuk yang unik dengan beberapa bagian tanaman yang ditonjolkan. Image bonsai sangat elit dan tanaman ini merupakan tanaman favorit seniman dan kalangan atas.
- Pakis monyet, Inilah tren tanaman hias terbaru yang berasal dari Tiongkok. Sekilas tanaman ini seperti akar serabut kelapa namun sebenarnya adalah tanaman serumpun dnegan pakis. Disebut pakis monyet karena memang bentuk tanaman ini mirip dengan seekor monyet yang sedang duduk di atas pot. Tanaman ini didatangkan dari Palembang. Sebelum daunnya tumbuh, tanaman ini memiliki batang yang menjulang yang mirip dengan ekor monyet.
- Adenium, Adenium adalah jenis dari kamboja namun berukuran kecil dnegan warna bermacam-macam yang menarik yang sempat menjadi tren para kolektor tanaman. Perawatannya tidaklah susah dan dapat dengan mudah dikembangbiakkan melalui biji yang bila tumbuh nantinya biji tersbeut dapat menjadi bonggol yang menjadi daya tarik tanaman ini selain warnanya. Adenium dapat ditanam melalui media pasir yang dicampur dengan pupuk. Bila menanam letakkanlah di tempat dengan terik matahari yang cukup banyak supaya bunganya dapat keluar dengan lebih banyak. Warna bunga adenium dapat dikembangkan dengan cara stek.
- Aglaonema, Sejenis talas dengan daun yang pendek dan tidak punya kambium. Di pasaran, harga Aglaonema dihitung berdasarkan. Aglaonema yang nilainya tinggi adalah tanaman yang memiliki warna daun berbeda.
- Euphorbia, Euphorbia berbentuk seperti kaktus berduri dan memiliki daun. Tanaman ini tidak tahan air sehingga penyiraman harus dilakukan dengan jarang-jarang. Media tanamnya adalah pasir dan pupuk kandang.
- Bunga-bungaan, Selain berbagai jenis tanaman di atas, jenis tanaman hias lainnya yang tidak tergantung dnegan tren adalah jenis bunga bungaan. Seperti yang kita tahu, berbagai jenis bunga yang dijual selalu laris tanpa mengenal waktu. Jenis jenis bunga tersebut juga memiliki tingkatan harga walaupun sejenis.
Beberapa jenis bunga
juga menjadi tanaman industry yang dijual melalui floris atau toko bunga untuk
disalurkan ke industry perhotelan, perkantoran ataupun industry lainnya.
Beberapa jenis bunga yang menjadi tanaman industry adalah mawar, gladiol,
krisan, tulip, dan lain lain. Tanaman bunga yang memiliki harga lebih tinggi
dan selalu menjadi dambaan para pecinta bunga adalah tanaman anggrek. Tanaman
anggrek bulan terutama yang memiliki warna yang langka atau unik dapat memiliki
harga hingga jutaan rupiah.
BUDIDAYA TANAMAN HIAS
PURING
A. Media
Tanam
1. Tanah Kebun
Sesuai dengan namanya tanah ini banyak
terdapat di kebun, tanah kebun yang terdapat di bawah rumpun bambu dan pisang
mengandung banyak humus. Tanahnya berwarna hitam kecoklatan dan kandungan
haranya cukup baik, terutama sisa bahan organik.
2. Tanah
Berpasir
Tanah berpasir termasuk tanah porous
yang memiliki kemampuan cukup baik dalam menyuplai udara untuk perakaran
tanaman.
Kandungan zat hara juga kurang banyak,
sehingga harus dicampur dengan kompos dan pupuk kandang. Tetapi media
berpasir cukup baik untuk tanaman hias puring jika dicampur dengan kompos yang
cukup dibanding media lain seperti tanah liat maupun sekam.
B. Air Bagi
Tanam
Tanaman hias puring termasuk sedang
dalam membutuhkan air untuk penyiraman, sehingga dapat tumbuh di daerah kurang
air sekalipun.
Agar diperoleh tumbuhan yang baik, maka
harus diperhatikan pemakaian air bagi tanaman, antara lain :
1.
Waktu Penyiraman
Untuk Tanaman hias yang baru ditanam sebaiknya dilakukan
penyiraman pagi, siang, dan sore hari sampai dengan sudah tampak tanda-tanda
kehidupan.
Untuk tanaman yang sudah stabil, maka tanaman hias puring
cukup disiram air pada pagi hari dan sore hari.
2.
Sifat Air untuk Tanaman Hias
Tamanan hias puring tidak terlalu mengikat terhadap sifat
air yang disiramkan, artinya air untuk penyiraman dapat air dari segala sumber
air, yang terpenting tidak termasuk air yang tercemar, agar pertumbuhan lebih
baik.
3.
Volume Kebutuhan Air
Untuk volume air Tanaman hias puring terbagi ke dalam 3
bagian :
1. Masa
pembenihan, dibutuhkan air yang cukup dan sifatnya baik kebutuhan antara 3 – 4
liter setiap hari.
2. Masa
pertumbuhan, dibutuhkan air 2 – 3 liter setiap hari.
3. Masa
perkembangan, dibutuhkan 1 – 2 liter air setiap harinya untuk menjaga dan
menyeimbangkan penguapan air tanah.
C. Unsur Hara dan Pertumbuhan
Tanaman
Tanaman membutuhkan unsur hara nakro
dan unsur hara mikro yang mempunyai fungsi dan peran khusus terhadap proses
perkembangan tanaman, sehingga ketika terjadi kekurangan salah satu unsur hara
tersebut akan mengakibatkan tidak oftimalnya perkembangan tanaman.
1.
Unsur Hara Makro : Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Magnesium
(Mg), Sulfur (S), Kalsium (Ca), Boron (B), Besi (Fe), Tembaga (Cu), Mangan
(Mn), Seng (Zn), Molibdenum (Mo), Kloe (Cl).
2.
Unsur Hara Mikro : Boron (B), Tembaga (Cu), Seng (Zn), Besi (Fe),
Mangan (Mn), Klor (Cl), Molibdenum (Mo).
3.
Pertumbuhan Tanaman
a. Fase Vegetatif
Pada fase ini tanaman sangat membutuhkan nutrisi yang lengkap untuk mendukung
pertumbuhan akar, cabang, dan daun. Sehubungan dengan hal tersebut, maka unsur
nitrogen harus diberikan dengan cukup. Unsur lain untuk pertumbuhan daun antara
lain : Mg, Mn, Fe, dan Zn.
Pupuk majemuk berkadar N tinggi antara lain Dekaform, Dekastar 18-11-10,
Gandasil D, Hyponex warna hijau 20-20-20, Growmore warna hijau 20-20-20, Green
Asri 14-2-2, dan Nutrisanol.
b. Fase Generatif
Pada fase generatif unsur yang diperlukan adalah unsur Nitrogen, dan
Phospor, jenis unsur hara tersebut antara lain terdapat pada Gandasil B,
Gaviota 67, Hyponex biru 10-40-1-, Green Asri Bunga, dan Quick Grow Bunga.
D. Jenis dan Sifat Pupuk
1.
Pupuk Anorganik
Ada 2 jenis pupuk anorganik yang tersedia dipasaran,
yakni pupuk tunggal dan pupuk majemuk.
Pupuk tunggal mengandung : unsue N, TSP, dan
SP 36 yang mengandung Fosfor serta KC1 dan ZK.
2.
Pupuk Organik
Pupuk Organik adalah alternatif terbaik
untuk pemupukan tanaman, hal ini berarti kembali ke alam, karena pemupukan
dengan organik dapat mengembalikan unsur hara tanah sehingga dapat
menyeimbangkan kadar keasaman tanah.
Pupuk organik dapat berupa kompos hijau
dan kompos buatan yang berasal dari hijauan daun.
Macam-macam pupuk organik antara
lain :
a.
Pupuk Kandang.
b. Pupuk
Hijau.
c.
Kompos.
d. Pupuk
Guano.
e.
Asam Humus.
f.
Pupuk Cair.
E. Gangguan Fisiologis pada
Tanaman Hias dan Solusinya
Beberapa gangguan fisiologis pada
tanaman hias antara lain :
a.
Daun Menggulung dan melingkar.
b. Daun
Layu dan Rontok.
c.
Warna Daun Memudar.
d. Warna
Daun Cuma Hijau.
e.
Daun Layu dan Terdaftar.
F. Gangguan Hama Penyakit
dan Solusinya
a.
Serangan Kutu Rambut Berwarna Putih
Hama ini menyerang akar muda pada daerah yang lembab,
tanaman yang diserang mengalami layu pucuk, penanggulangan dengan penyemprotan
Dazomet 98%.
b. Batang
dan Daun Terserang Kutu Putih
Menurut gejala serangannya tanaman bias Bang Ronald
sepertinya terserang kutu tepung atau kutu putih (mealy bug) bentuk
tubuhnya oval dan tertutup debu putih menyerupai kapas.
Tanaman yang terserang mengakibatkan bercak hitam di
sekitar pucuk tanaman dan klorosis (bintik-bintik) di permukaan daun dan
ahirnya mengering dan mati.
c.
Akar sering Busuk
Yang menyerang adalah hama penggerek akar sehingga akar
dan batang menjadi busuk dan mati. Dapat disemptor dengan insektisida Spontan
400 SL.
G. Merawat Tanaman Hias.
·
Syarat Tumbuh
Idealnya puring akan tumbuh optimal jika berada di daerah
dengan suhu 18-20ºC, di bawah suhu 15ºC pertumbuhan daun terlambat dan rentan
terserang busuk akar.
·
Media Tanam
Puring yang memiliki daun lebar membutuhkan media tanam
dengan porositas tinggi. Tujuannya untuk memacu pertumbuhan daun.
Misalnya campuran kompos, tanah, sekam bakar, dan serbuk kayu (1 : 1 : 1 : 1)
sementara untuk jenis puring daun kecil media tanam yang disukainya adalah
campuran kompos, tanah, dan sekam bakar (1:1 : 1:1) pH optimal untuk
pertumbuhan 5-6.
·
Penyiraman
Saat cuaca normal, penyiraman dilakukan 2-3 hari sekali
sementara ketika kemarau, puring sebaiknya disiram sehari sekali.
·
Pemupukan
Berikan pupuk dengan P dan K tinggi, seperti Growmore
6-30-30 atau 10-40-15 untuk memacu pertumbuhan daun dan kemunculan warnanya.
Dosisnya 1 sdt pupuk dilarutkan dalam 1 liter air aplikasi dua minggu sekali.
·
Berikan Naungan
Khusus untuk puring yang dicangkok atau direpotting
sebaiknya diletakan di tempatn yang memiliki naungan.
·
Mengilapkan Daun
Bersihkan daun menggunakan kain lembut yang basah, lalu olesi dengan santan atau susu
murni tanpa gula. Setelah itu, basuh kembali daun dengan kain kering hingga
mengkilap. Cara tersebut dilakukan seminggu sekali.
Budi daya Tanaman hias
Budi daya Tanaman hias
Tidak ada komentar:
Posting Komentar